Selasa, 16 Maret 2010

BIDADARI-Ku ..... KEKASIH-Ku




ENGKAU-pun tahu ...
TINGGI-nya GUNUNG tak mampu pupuskan SEMANGAT-ku ...
JAUH-nya JARAK tak mampu MELETIHKAN-ku ...
LAMA-nya WAKTU tak mampu MENGHAPUS-mu dari HATI-ku ...
Karena AKU dalam DEKAP erat SAYAP CINTA-mu ...


Tetapi mengapa KINI ...
Tersesat AKU ditengah belantara RAGU-nya HATI-mu ...
Terhalang PANDANG-ku oleh TEBAL-nya KABUT BIMBANG-mu ...
Terhenti LANGKAH-ku oleh DALAM-nya JURANG RESAH-mu ...


BIDADARI-ku ... KEKASIH-ku ...
Pandu AKU keluar dengan terangnya OBOR KASIH-mu ...


Terkapar AKU tiada daya ... di atas hamparan padang SESAL-ku ...
Dibawah MATAHARI MERAH SAGA bersinar KENCANA ...


Sementara raut WAJAH AYU-mu memenuhi segenap ANGKASA-ku ...
Sunggingkan SENYUM TULUS-mu yang memasung SUKMA-ku ...
Dan SOROT LEMBUT MATA-mu yang meluruhkan PERKASA-ku ...


BIDADARI-ku ... KEKASIH-ku ...
Maafkan rasa CINTA-ku ... yang menjerat SAYAP-SAYAP-mu ...
Maafkan rasa KASIH-ku ... yang mengotori KESUCIAN-mu


KINI Terbanglah ... TINGGI ...
Karena ENGKAU telah terbebas dari segala RASA-ku ...




Surabaya, Rabu 17 Maret 2010
"Ketika Kenyataan Harus Di Sadari dan Di Yakini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar